Langsung ke konten utama

Postingan

Gus Baha menjawab pertanyaan mantan Teroris Poso!

Gus Baha - Suatu ketika, dalam sebuah pengajian umum, KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha ditanya oleh seorang jamaah yang mengaku sebagai mantan Teroris di Poso, Sulawesi. Sang Penanya mengatakan dirinya dahulu menganggap bahwa Indonesia adalah pemerintah thogut atau negara kafir. Oleh karena itu, dirinya saat itu berjuang keras agar negara ini menjadi negara yang 'sesuai syariat'. Gus Baha menjawab, bahwa dalil bernegara sama dengan dalil bertetangga, dimana ada 3 hak dari seorang tetangga, dengan penjelasan sebagai berikut: Pertama , dia itu tetangga, juga saudara atau kerabat dan sekaligus juga beragama Islam. Maka tetangga tersebut memiliki tiga hak sekaligus. Kedua, tetangga tersebut bukan kerabat, tetapi saudara sebagai sesama muslim. Maka ia memiliki dua hak, yaitu sebagai tetangga dan juga sebagai sesama muslim. Ketiga , tetangga yang memiliki satu hak. Dimana kita bertetangga dengan seseorang yang bukan kerabat dan juga tidak beragama Islam. Gus Baha me

Akhlak Gus Baha terhadap istri

Gus Baha - Dalam ceramahnya, Gus Baha menceritakan betapa dirinya tidak menuntut banyak terhadap istrinya. Standar yang ia tetapkan sangatlah bersahaja, Beliau tidak menuntut dilayani atau diperlakukan sebagaimana suami pada umumnya. "Saya ini tidak menuntut terlalu banyak sama istri. Pulang lihat dia masih shalat, shalatnya juga benar menghadap kiblat, saya sudah bersyukur luar biasa," kata Gus Baha. Dengan begitu, Beliau Gus Baha mengatakan tidak akan mudah kecewa. Sebaliknya, Beliau menjadi sangat bersyukur terhadap istri. "Berarti dia masih beriman, masih Islam, dan nikmat iman Islam adalah paling utama. Mau nuntut apalagi, bahkan saya ini biasa bikin kopi sendiri," kata Gus Baha lebih lanjut. Membuat kopi pun Gus Baha melakukannya sendiri. Ia memilih untuk tidak merepotkan istrinya. "Ngopi itu enaknya bikin sendiri. Kalau minta dibuatkan sama istri, misalnya istri lagi tidur dibangunin buat bikin kopi. Istri buat kopi sambil ngedumel bisa hilang nikmatnya

Gus Baha mengaku didatangi banyak wali melalui mimpi

Gus Baha -  Kealiman Gus Baha' memang sudah terbukti. Ilmunya luas dan pemahamannya detail. Beliau salah seorang ulama saat ini yang bisa menjadi "mata air" bagi masyarakat. Beliau mampu menyesuaikan dakwahnya ke semua lapisan masyarakat. Menyederhanakan yang sulit dan memudahkan yang rumit. Siapa pun itu mampu memahami materi yang beliau sampaikan. Dengan guyonan beliau yang khas, pengajian tak lagi terasa "angker", tetapi menjadi pengajian yang menyenangkan.  Semoga Allah selalu menjaga beliau dan ulama-ulama lainnya. Aamiin. *Keterangan quote: Perkataan Gus Baha', 4 Desember 2020 di PP Damaran Kudus

Pesan Gus Baha untuk menjaga perasan orang lain

Gus Baha - "Jangan terlalu membesar-besarkan hal yang berpotensi membuat orang biasa jadi susah menjalankan syariat Islam" “Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan ramadhan: "Rugi, ramadhan hanya setahun sekali kok gak sholat tarawih di masjid berjama'ah." Itu namanya tak menghargai perasaan orang. “Di luar sana itu, ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati. Mereka juga ingin tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja.” “Tarawih itu sunah. Sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang paling utama". "Dan dalam riwayat jelas sekali, Kanjeng Nabi itu sangat mencintai sholat tarawih, namun beliau sengaja meninggalkannya setelah beberapa hari sholat, supaya tarawih tidak dianggap sebagai ibadah wajib.”***

Cara Gus Baha mengajak anak shalat

Gus Baha - Kata Gus Baha, "Ketika menjadi Ayah atau sudah menjadi Ayah nanti jangan katakan kepada anakmu, Pergilah sholat, kalau tidak kamu akan masuk neraka" "Tapi katakanlah pada mereka, Ayo sholat bersamaku, semoga kita bisa masuk surga bersama-sama."

25 Kata Mutiara Gus Baha penyejuk hati dan sarat dengan ilmu

Gus Baha - KH. Ahmad Bahauddin Nursalim atau biasa dikenal GUS BAHA' merupakan salah satu ulama muda yang populer di Indonesia. Beliau merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Quran di Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah.  Kyai yang lahir pada tahun 1970 ini terkenal di kalangan anak muda lantaran ceramahnya banyak ditemui di channel Youtube. Gus Baha sejak kecil sudah mendapat ilmu dan hafalan Al-Quran dari ayahnya sendiri yaitu KH. Nursalim Al-Hafidz.  Maka tidak heran apabila GUS BAHA' menjadi ahli tafsir Al-Quran. Sehingga beliau sangat diidolakan anak-anak muda atau yang biasa disebut kaum millenial. Tidak hanya itu, metode ceramahnya yang menggunakan bahasa-bahasa sederhana dan menyejukkan hati menjadikan kyai yang murah senyum ini juga dikagumi semua kalangan. GUS BAHA' merupakan salah satu santri kesayangan KH. Maemun Zubair di Rembang, Jawa Tengah.  Pasalnya, Gus Baha menjadi salah satu ulama muda yang dikenal memiliki pengetahuan mendalam tentang Al-Quran. Beriku

Gus Baha sampaikan Faidah Surat Al-Mulk

Gus Baha  - Guru kita, Gus Baha' menerangkan secara gamblang faidah surat Tabarok (Al-Mulk). Tabarok itu sebagai penghalang dari siksa kubur, tabarok itu sebagai Munjiyat (penyelamat).  Barang siapa yang hafal tabarok, maka surat tersebut yang akan menjadi pembela di hari kiamat. Minimal ketika tidak hafal keseluruhan Al-Qur'an, ya hafal tabarok. ما لا يدرك كله لا يترك كله Kalau tidak bisa melakukan semua, ya jangan ditinggalkan keseluruhan. Sangat besar sekali faidah tabarok, Gus Baha' menjelaskan hadist At-Thobroni bahwa Rasululullah Saw bersabda : لوددت أنها في قلب كل انسان من أمتي Sesungguhnya saya sangat senang jikalau surat Tabarok itu berada di setiap hati manusia dari golongan umatku. Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Tabarok ini sebagai Mani'ul adzab, Munjiyat, dll. Canda Gus Baha', sebetulnya pertanyaan kubur itu cuma itu: "Man Robbuka, Man Nabiyyuka, dll." Tidak ada, "Maa Jam'iyatuka? Apalagi Maa Hizbuka?" Kalau ada, Repot. Vid