Gus Baha - Dalam ceramahnya, Gus Baha menceritakan betapa dirinya tidak menuntut banyak terhadap istrinya.
Standar yang ia tetapkan sangatlah bersahaja, Beliau tidak menuntut dilayani atau diperlakukan sebagaimana suami pada umumnya.
"Saya ini tidak menuntut terlalu banyak sama istri. Pulang lihat dia masih shalat, shalatnya juga benar menghadap kiblat, saya sudah bersyukur luar biasa," kata Gus Baha.
Dengan begitu, Beliau Gus Baha mengatakan tidak akan mudah kecewa. Sebaliknya, Beliau menjadi sangat bersyukur terhadap istri.
"Berarti dia masih beriman, masih Islam, dan nikmat iman Islam adalah paling utama. Mau nuntut apalagi, bahkan saya ini biasa bikin kopi sendiri," kata Gus Baha lebih lanjut.
Membuat kopi pun Gus Baha melakukannya sendiri. Ia memilih untuk tidak merepotkan istrinya.
"Ngopi itu enaknya bikin sendiri. Kalau minta dibuatkan sama istri, misalnya istri lagi tidur dibangunin buat bikin kopi. Istri buat kopi sambil ngedumel bisa hilang nikmatnya kopi," seru Gus Baha.
Dibalik cerita sederhana ini, banyak orang yang menduga-duga, ada hikmah besar dan sangat dalam.
Bukan sekadar tentang kopi, bukan sekadar tentang ketaatan seorang istri. Tapi ada hikmah dan keilmuan tingkat tinggi dibalik itu semua.
"Terus kalau gula kurang, atau gula kelebihan kita yang ngedumel, hilang juga nikmatnya kopi. Kalau kita buat sendiri, gula kurang atau lebih ya, itu buatan kita sendiri," kata Gus Baha bercerita.
Setiap orang mungkin melihatnya berbeda tergantung persepsi masing-masing. Namun inilah salah satu seni Gus Baha dalam mengajarkan ilmu.***
Standar yang ia tetapkan sangatlah bersahaja, Beliau tidak menuntut dilayani atau diperlakukan sebagaimana suami pada umumnya.
"Saya ini tidak menuntut terlalu banyak sama istri. Pulang lihat dia masih shalat, shalatnya juga benar menghadap kiblat, saya sudah bersyukur luar biasa," kata Gus Baha.
Dengan begitu, Beliau Gus Baha mengatakan tidak akan mudah kecewa. Sebaliknya, Beliau menjadi sangat bersyukur terhadap istri.
"Berarti dia masih beriman, masih Islam, dan nikmat iman Islam adalah paling utama. Mau nuntut apalagi, bahkan saya ini biasa bikin kopi sendiri," kata Gus Baha lebih lanjut.
Membuat kopi pun Gus Baha melakukannya sendiri. Ia memilih untuk tidak merepotkan istrinya.
"Ngopi itu enaknya bikin sendiri. Kalau minta dibuatkan sama istri, misalnya istri lagi tidur dibangunin buat bikin kopi. Istri buat kopi sambil ngedumel bisa hilang nikmatnya kopi," seru Gus Baha.
Dibalik cerita sederhana ini, banyak orang yang menduga-duga, ada hikmah besar dan sangat dalam.
Bukan sekadar tentang kopi, bukan sekadar tentang ketaatan seorang istri. Tapi ada hikmah dan keilmuan tingkat tinggi dibalik itu semua.
"Terus kalau gula kurang, atau gula kelebihan kita yang ngedumel, hilang juga nikmatnya kopi. Kalau kita buat sendiri, gula kurang atau lebih ya, itu buatan kita sendiri," kata Gus Baha bercerita.
Setiap orang mungkin melihatnya berbeda tergantung persepsi masing-masing. Namun inilah salah satu seni Gus Baha dalam mengajarkan ilmu.***